Kalau kita suatu waktu melihat atau berkmpul bersama para pengusaha
sukses, sering timbul di benak kita , keinginan untuk menjadi seorang pengusaha
seperti mereka . Timbul pula pikiran untuk mencoba berwira usaha. Keinginan itu
wajar dan sering terjadi juga pada orang lain. apalagi pada waktu usia muda,
kita masih menjadi pelajar, santri ataupun mahasiswa, sering muncul keinginan
atau cita-cita kelak menjadi seorang tokoh masyarakat, sekaligus menjadi
pengusaha sukses.
Kita pun bias sukses seperti mereka, jika kita tidak hanya
mengkhayal dan melamun, tetapi mau memproses keinginan itu melalui langkah dan
tindakan. Bukankah Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang, sehingga mereka
mengubah nasib mereka sendiri?
Menurut Sri Bramantara Abdinagoro, seorang pengamat bisnis dan juga
seorang entrepreneur, untuk memulai usaha bisnis sendiri, calon pengusaha bias
menggunakan empat jurus yang dirumuskan dengan huruf: A+C+T = ACT.
1. A= Amati
Ide bisnis dapat dimulai dengan melakukan pengamatan.
Pengamatan bias dilakukan terhadap lingkungan sekitar kita. Bisa lingkungan
tempat tinggal, lingkungan kerja, lingkungan belajar dan sebagainya. Pengamatan
bias dilakukan dalam perjalanan, dalam pemukiman, dalam pasar, dalam suatu
pesta, dalam kerumunan masa dan sebagainya. Dalam pengamatan kita akan melihat
berbagai kegiatan orang, dan akan mengetahui apa yang mereka butuhkan, dan
dimana pula mereka memperoleh kebutuhan itu. Jika ide bisnis muncul dalam
pikiran anda, segera tulis, dicatat pada buku agenda atau diaman saja agar
mudah diingat. Pengamatan bias diulangi dan diulangi lagi, untuk meyakinkan ide
bisnis tersebut, apakah mungkin ditindak lanjuti, apakah ada harapan masa
depan?
2. C= Cermati
Jika menurut pikiran kita ide tersebut memungkinkan untuk
ditindak lanjuti, maka cermati lebih dalam lagi berbagai seluk beluknya.
lakukan riset pasar, kumpulkan berbagai data yang diperlukan, sasaran konsumen,
juga lakukan perhitungan biaya produksi, proyeksi keuangan, cara memasarkan,
cara promosi dan sebagainya. Biasakanlah menulis apa yang dicermati, hasil
riset pasar, prospeknya, modal dasar dan potensinya, hambatan dan tantanganya.
Tulisan tersebut jika disusun kembali dengan sistematika yang baik, bias
menjadi suatu rencana bisnis yang akan diterjuni.
3. T = Tetapkan hati
Langkah ini saatnya kita membulatkan tekat dan
siap menjalankan bisnis, walaupun masih dalam skala sangat kecil. Memang butuh
keberanian dan percaya diri untuk melangkah dan memulainya. Kesuksesan memang
hanya dimiliki orang yang percaya diri dan berketetapan hati untuk melangkah.
Takut gagal? semua orang pernah gagal. Takut resiko? Tak ada kegiatan tanpa
resiko. Mestinya, kita hadapi resiko dengan perencanaan yang cermat.
4. ACT = Aksi
Disinilah kita memulai melaksanakan ide itu atau khayalan
kita yang telah ditulis dalam perencanaan bisnis. Untuk menjadi wirausahawan,
kita harus mampu merealisasikan ide itu. Berani bermimpi menjadi usahawan harus
berani merealisasiakannya. Selam pemilik ide selalu ragu-ragu dan tidak berbuat
apa-apa, maka pengamatan dan perencanaan tersebut hanya ada pada tulisan, dan
tidak akan merubah keadaan. Dan ketika ada seorang yang lebih dulu menjalankan
idenya dalam kegiatan bisnis yang menguntungkan, maka dia hanya bias berkata,
bahwa ide dan peluang bisnis itu miliknya dan kini dipakai orang. Jadi mulai
sekarang mantapkan hati dan lakukan dengan penuh percaya diri!!!
0 comments:
Post a Comment